Analisis Percakapan Warganet Twitter mengenai RUU HIP
Percakapan mengenai RUU HI muncul pertama kali pada 11 Juni. Percakapan belum dapat dikatakan ‘ramai’, hanya berkisar 745 mention. Namun pada 14 Juni, jumlah percakapan melonjak hingga lebih dari 10 ribu mention. Agaknya peningkatan ini mengikuti pernyataan sikap Majelis Ulama Indonesia (MUI) terhadap RUU HIP ini.
Percakapan mulai menurun pada 18 Juni dan hanya ada 44 percakapan pada 20 Juni. Percakapan meningkat kembali esok harinya dan mencapai puncaknya pada 26 Juni.
Volume percakapan pun terbilang masif, mencapai 100 ribu mention.
Percakapan mengenai RUU HIP memiliki jangkauan yang luas. Terlihat dalam grafik Potential Reach berikut, penyebaran percakapan mencapai 91 juta akun.
Tagar yang ramai digunakan warganet diantaranya #MUITolakRUUHIP, #RUUHIPUsulanDPR, #PemerintahTegasLarangKomunisme, dan #IndonesiaSiapPeoplePower. Hashtag ketiga berkenaan dengan pernyataan presiden mengenai isu komunisme yang dikaitkan masyarakat dengan isu RUU HIP.
Sentimen yang muncul dalam tweet didominasi sentimen negatif dengan persentase sebesar 57%. Sentimen positif memiliki persentase sebesar 40% dan sisanya ialah tweet yang bersentimen netral.
Sementara itu, emosi yang muncul didominasi oleh trust (kepercayaan) disusul surprise (keterkejutan). Menilik kembali pada sentimen yang bersifat negatif, maka dapat dikatakan warganet menunjukkan perasaan distrust terhadap RUU HIP yang mencuat ini.
Hasil analisis skor bot terhadap postingan warganet menunjukkan skor 2,03. Ini mengindikasikan adanya keterlibatan akun-akun mirip bot ( cyborg). Sebuah akun terindikasi ‘ cyborg’ bila ia hanya me-retweet atau men-tweet pesan yang sama berulang kali.
Apabila melihat peta social network analysis (SNA) terhadap retweet, dapat kita lihat terdapat sebuah klaster besar dan dua klaster lain.
Akun @geloraco menjadi yang paling berpengaruh, disusul @ustadtengkuzul, dst..
Originally published at https://medium.com on June 30, 2020.